Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang ada dimanusia. Rambut terletak di kulita kepala, disana dia tumbuh. Rambut merupakan salah satu "mahkota" yang yang harus dirawat khusunya bagi kaum perempuan. Mereka sangat memperhatikan kebersihan rambut, karena bagi mereka hal itu merpukana dari bagian penampilan mereka. Rambut yang halus, bersih, mengkilap, berkilau dan kuat merupakan idaman bagi rambut mereka. Lalu.... bagaimana mereka mereka mendapatakn itu??? tentunya salah satu usahanya dengan keramas. Untuk keramas pasti mereka memebutuhkan shampo sebagai pembersihnya. Apa jadinya jika shampo yang digunakan setiap hari itu berbahaya bagi diri mereka?? oleh karena itu kita harus waspada dengan hal itu. Berikut adalah bahan kimia yang berbahaya yang terdapat di shampo :
1. Sodium Lauryl/ Laureth Sulfate
Komposisi dalam sampo ini memiliki fungsi sama dengan deterjen atau
bahan pembersih lain dalam perindustrian. Bahan ini juga diketahui
sebagai bahan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
2. Diethanolamine
Ketika bahan kimia ini berinteraksi dengan bahan lain dalam sampo, bahan
ini bisa berbahaya untuk tubuh. Bahan ini akan semakin berbahaya ketika
diserap oleh kulit atau masuk dalam tubuh melalui pori-pori.
3. Parabens
Parabens diketahui mampu mempengaruhi tingkat estrogen dan menyebabkan
ketidakseimbangan hormon pada wanita maupun pria. Untuk itu,
berhati-hatilah ketika ada bahan kimia ini dalam sampo Anda.
4. Formaldehyde
Formaldehyde adalah nama lain untuk doazolidinyl urea, imidazolidinyl
urea, dan quarternium-15. Semua bahan ini adalah bahan yang biasa
digunakan untuk pembalseman.
5. Ammonium Lauryl, Laureth Sulfate, dan Ammonium Xylene Sulfonate
Semua bahan ini bekerja seperti bahan pembersih dan menyebabkan busa
melimpah. Namun sebagai gantinya, bahan-bahan ini bisa menyebabkan
rambut Anda kering.
Penggunaan shampo khususnya untuk keramas itu merupakan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup kita khusunya dalam menjaga kebersihan. Alangkah baiknya agarkita berhati hati dalam menggunakan shampo yang kita pakai, agar kita tidak terkena bahaya dari bahan-bahan kimia tersebut.
> http://makinseru.com/waspadai-5-bahan-kimia-berbahaya-di-dalam-sampo/
•Di
akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman,
1845-1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di
Jerman melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-sifatnya.
•Di
awal tahun 1896 reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada
ilmuwan-ilmuwan terkenal. Pada saat itu belum ditemukan fenomena
interferensi dan difraksi. Karena itu muncullah persaingan antara teori
partikel dengan teori gelombang
untuk menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik.
untuk menjelaskan esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik.
Pembentukan Sinar-X :
•1. Radiasi sinar X dihasilkan karena adanya perlambatan elektron,baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba.
•2.
Radiasi garis disebabkan oleh adanya perlambatan elektron dari katoda
secara tiba-tiba sehingga energi yang dikeluarkan sangat besar.
•3. Radiasi kontinyu disebabkan oleh adanya perlambatan elektron dari katoda secara perlahan dan kontinyu.
Didalam
tabung sinar X, elektron dihasilkan melalui pemanasan katoda dengan
energi/tegangan yang besar sehingga elektron katoda lepas dan dengan
kecepatan tinggi bergerak menuju anoda (logam target) sehingga
terjadi tumbukan dan pelepasan elektron dari kulit terdalam sehingga
terjadi kekosongan. Tempat kosong diisi elektron dari kulit yang lebih
luar sambil mengemisikan energi yang disebut radiasi sinar-X.
Difraksi Sinar-X :
•XRD
merupakan metode analisa nondestruktif yang didasarkan pada pengukuran
radiasi sinar-X yang terdifraksi oleh bidang kristal ketika terjadi
interaksi antara suatu materi dengan radiasi elektromagnetik sinar X.
Suatu kristal memiliki kisi kristal tertentu dengan jarak antar bidang
kristal (d) spesifik juga sehingga bidang kristal tersebut akan
memantulkan radiasi sinar X dengan sudut-sudut tertentu.
Kegunaan metode difraksi sinar-X :
Penentuan struktur kristal :
1. Bentuk dan ukuran sel satuan kristal (d, sudut, dan panjang ikatan),
2. Pengideks-an bidang kristal,
3. Jumlah atom per-sel satuan
Analisis kimia :
1. Identifikasi/Penentuan jenis kristal
2. Penentuan kemurnian relatif dan derajat kristalinitas sampel
3. Deteksi senyawa baru
4. Deteksi kerusakan oleh suatu perlakuan
Contoh spektra hasil XRD :
Kegunaan metode difraksi sinar-X :
Penentuan struktur kristal :
1. Bentuk dan ukuran sel satuan kristal (d, sudut, dan panjang ikatan),
2. Pengideks-an bidang kristal,
3. Jumlah atom per-sel satuan
Analisis kimia :
1. Identifikasi/Penentuan jenis kristal
2. Penentuan kemurnian relatif dan derajat kristalinitas sampel
3. Deteksi senyawa baru
4. Deteksi kerusakan oleh suatu perlakuan
Contoh spektra hasil XRD :
Untuk interpretasi/pembacaan spektra dengan membandingkan spektra yang berada pada induk data spektra XRD, misalnya pada data JCPDS. Untuk menyimpulkan minimal ada 3 puncak spektra yang identik dengan spektra pada dATA.